15 ILMUAAN
ISLAM PENEMU ILMU PENGETAHUAN
1. Abu Ali Muhammad al-Hassan ibnu al-Haitham
atau Ibnu Haitham (Basra,965 – Kairo 1039), dikenal dalam
kalangan cerdik pandai di Barat, dengan nama Alhazen, adalah seorang ilmuwan
Islam yang ahli dalam bidang sains, falak, matematika, geometri, pengobatan,
dan filsafat. Ia banyak pula melakukan penyelidikan mengenai cahaya, dan telah
memberikan ilham kepada ahli sains barat seperti Boger, Bacon, dan Kepler dalam
menciptakan mikroskop serta teleskop. Bidang lain: Physics,Optics, Mathematics.
2.
Abu
Bakar Muhammad bin Zakaria ar-Razi
atau dikenali sebagai Rhazes di
dunia barat merupakan salah seorang pakar sains Iran yang hidup antara tahun
864 – 930. Ar-Razi juga diketahui sebagai ilmuwan serbabisa dan dianggap sebagai
salah satu ilmuwan terbesar dalam Islam. Ia lahir di Rayy, Teheran pada tahun
251 H./865 dan wafat pada tahun 313 H/925. Ar-Razi sejak muda telah mempelajari
filsafat, kimia, matematika dan kesastraan. Dalam bidang kedokteran, ia berguru
kepada Hunayn bin Ishaq di Baghdad. Sekembalinya ke Teheran, ia dipercaya untuk
memimpin sebuah rumah sakit di Rayy. Selanjutnya ia juga memimpin Rumah Sakit
Muqtadari di Baghdad. Sebagai seorang dokter utama di rumah sakit di Baghdad,
ar-Razi merupakan orang pertama yang membuat penjelasan seputar penyakit cacar.
Razi diketahui sebagai seorang ilmuwan yang menemukan penyakit “alergi asma”,
dan ilmuwan pertama yang menulis tentang alergi dan imunologi. Pada salah satu
tulisannya, dia menjelaskan timbulnya penyakit rhintis setelah mencium bunga
mawar pada musim panas. Razi juga merupakan ilmuwan pertama yang menjelaskan
demam sebagai mekanisme tubuh untuk melindungi diri. Pada bidang farmasi,
ar-Razi juga berkontribusi membuat peralatan seperti tabung, spatula dan mortar.
Ar-razi juga mengembangkan obat-obatan yang berasal dari merkuri.
3.
Muhammad ibn Muhammad ibn Mahmud Abu
Mansur Samarqandi al-Maturidi al-Hanafi
atau Abu Mansyur Almaturiddi
adalah seorang cendekiawan muslim dan ahli di bidang ilmu kalam. Maturidi
dilahirkan di Maturid, dekat Samarqand. Di bidang ilmu agama, beliau berguru
pada Abu Nasr al-`Ayadi and Abu Bakr Ahmad al-Jawzajani. Ia banyak menulis
tentang Mu’tazilah, Qarmati, dan Syiah.
merupakan matematikawan Persia, astronom, fisikawan, sarjana, penulis
ensiklopedia, filsuf, pengembara, sejarawan, ahli farmasi dan guru, yang banyak
menyumbang kepada bidang matematika, filsafat, obat-obatan. Abu Raihan
Al-Biruni dilahirkan di Khawarazmi, Turkmenistan atau Khiva di kawasan Danau
Aral di Asia Tengah yang pada masa itu terletak dalam kekaisaran Persia. Dia
belajar matematika dan pengkajian bintang dari Abu Nashr Mansur. Abu Raihan
Al-Biruni merupakan teman filsuf dan ahli obat-obatan Abu Ali Al-Hussain Ibn
Abdallah Ibn Sina/Ibnu Sina, sejarawan, filsuf, dan pakar etik Ibnu Miskawaih,
di universitas dan pusat sains yang didirikan oleh
putera Abu Al Abbas Ma’mun Khawarazmshah. Dia lahir 15 September 973
dan meninggal 13 Desember 1048. Bidang lain: Astronomy, Mathematics, determined
Earth’s circumference
5.
Muhammad Ibnu Zakaria Al-Razi
Hidup antara tahun 864-930 dan namanya dilatinkan menjadi Razes. Seorang dokter klinis yang terbesar pada masa itu dan pernah mengadakan satu penelitian Al-Kimi atau sekarang lebih terkenal disebut ilmu Kimia. Didalam penelitiannya pada waktu itu Muhammad Ibnu Zakaria Al-Razi sudah menggunakan peralatan khusus dan secara sistimatis hasil karyanya dibukukan, sehingga orang sekarang tidak sulit mempelajarinya. Disamping itu Al-Razi telah mengerjakan pula proses kimiawi seperti: Distilasi, Kalsinasi dan sebagainya dan bukunya tersebut merupakan suatu buku pegangan Lboratorium Kimia yang pertama di dunia. Bidang lain: Medicine, Ophthalmology, Smallpox , Chemistry, Astronomy.
6.
Abu Nasir Al-Farabi
Orang barat menyebutnya dengan ALFARABIUS. Ia hidup tahun antara tahun 870-900 Masehi dan merupakan tokoh Islam yang pertama dalam bidang Logika. Al Farabi juga mengembangkan dan mempelajari ilmu Fisika, Matematika, Etika, Filosofi, Politik, dan sebagainya. Bidang lain: Sociology, Logic, Philosophy, Political Science, Music.
7.
Abul Wafa Muhammad Ibn Muhammad Ibn
Yahya Ibn Ismail Buzjani (Buzhgan, Nishapur, Iran, 940 – 997 / 998)
adalah
seorang ahli astronomi dan matematikawan dari Persia. Pada tahun 959, Abul Wafa
pindah ke Irak, dan mempelajari matematika khususnya trigonometri di sana. Dia
juga mempelajari pergerakan bulan; salah satu kawah di bulan dinamai Abul Wáfa
sesuai dengan namanya. Salah satu kontribusinya dalam trigonometri adalah
mengembangkan fungsi tangen dan mengembangkan metode untuk menghitung tabel
trigonometri.
8.
Abu Abdullah Muhammad Al-Idrisi
merupakan
salah seorang pakar sains Islam yang hidup di Sicily. Sumbangan utama tokoh ini
ialah menghasilkan peta bebola perak seberat 400 paun untuk Raja Roger II,
lengkap dengan membahagikan dunia kepada 7 iklim, laluan perdagangan, teluk,
tasik, sungai, bandar-bandar besar, bukit dan lembah serta gunung-ganang. Al
Idrisi lahir 1099 Masihi di Ceuta, Sepanyol dan meninggal pada 1166 Masihi.
Beliau juga mencatatkan jarak dan ketinggian sesuatu tempat dengan tepat. Tokoh
Geografi kurun ke-12 ini kemudiannya menghasilkan buku Nuzhah al Musytaq fi
Ishtiraq al Afaq (Kenikmatan pada Keinginan Untuk Menjelajah Negeri-negeri)
atau Roger’s Book iaitu sebuah ensiklopedia geografi yang mengandungi
peta dan informasi tentang negara Eropah, Afrika dan Asia. Buku ini mencatatkan
perihal masyarakat, budaya, kerajaan dan cuaca negara-negara yang terdapat di
dalam petanya. Beliau turut menggunakan semula garisan lintang dan garisan
bujur yang diperkenalkan sebelumnya dalam peta yang dihasilkan. Beberapa abad
lamanya, Eropah
menggunakan
peta Al Idrisi dan turut menggunakan hasil kerja ilmuwan ini ialah Christopher
Columbus. ....
9.
Piri Reis
pencipta
peta dunia terlengkap dibuat pada tahun 1513. Para
ahli satelit sendiri pun merasa terkejut dengan model pemetaan yang dibuat oleh
tokoh Muslimin tersebut. peta yang dibuat diatas sepotong kulit rusa berukuran
90×65 centimeter tersebut benar-benar digambarkan lengkap dan cukup detail.
Bahkan hasil perbandingan dengan pemotretan dari angkasa luar yang dilakukan
menggunakan satelit saat ini memiliki bentuk yang sangat mirip. Mulanya para
sejarawan tidak percaya akan bukti keberadaan peta tersebut. Di peta yang
terlihat jelas hanyalah kawasan Laut Timur Tengah. Sementara kawasan lainnya
seperti benua Afrika dan Amerika sama sekali tergambar sangat berbeda. Baru
setelah gambar hasil pemotretan satelit jaman modern ini dipadukan dengan peta kuno
karya muslimin bangsa Turki tersebut sangat nyata kebenarannya bahwa gambar
yang ditorehkan dalam kulit tersebut memang sangat detail dan terperinci.
10. Ibnu
Nafis atau Ibn Al-Nafis Damishqui,
merupakan orang pertama yang secara akurat
mendeskripsikan peredaran darah dalam tubuh manusia (pada 1242). Penggambaran
kontemporer proses ini telah bertahan. Khususnya, ia merupakan orang pertama
yang diketahui telah mendokumentasikan sirkuit paru-paru. Secara besar-besaran
karyanya tak tercatat sampai ditemukan di Berlin pada 1924. Dia lahir di
Damaskus (kini wilayah Suriah) tahun 1210 dan meninggal di Kairo (kini wilayah
Mesir), 17 Desember 1288 pada umur 77/78 tahun)
11. Muhammad Asad atau Leopold Weiss
adalah
seorang cendekiawan muslim, mantan Duta Besar Pakistan untuk Perserikatan
Bangsa Bangsa, dan penulis beberapa buku tentang Islam termasuk salah satu
tafsir Al Qur’an modern yakni The Message of the Qur’an. Muhammad Asad
terlahir sebagai Leopold Weiss pada tahun 1900 di kota Lemberg, saat itu bagian
dari Kekaisaran Austria-Hongaria(sekarang bernama Lviv dan terletak di Ukraina)
dalam lingkungan keluarga Yahudi. Dia lahir di Lemberg, Austria-Hongaria pada
tahun 1900 dan meninggal di Spanyol pada tahun 1992. Pendidikan agama yang ia
enyam selama masa kecil hingga mudanya menjadikan ia familiar dengan bahasa
Aram, Kitab Perjanjian Lama serta teks-teks maupun tafsir dari Talmud, Mishna,
Gemara dan Targum.
12. Ibnu Khaldun
(1406) seorang sejarahwan, pendidik ulung, pendiri filsafat sejarah dan
sosiologi. Ibnu Khaldun, lahir 27 Mei 1332/732H, wafat 19 Maret 1406/808H)
adalah seorang sejarawan muslim dari Tunisia dan sering disebut sebagai bapak
pendiri ilmu historiografi, sosiologi dan ekonomi. Karyanya yang terkenal
adalah Muqaddimah (Pendahuluan).
13.
Jabir Ibnu
Hayyan
(813); ahli kimia dengan berbagai eksperimennya, penemu sejumlah
perlengkapan alat laboraturium modern, system penyulingan air, identifikasi
alkali, asam, garam, mengolah asam sulfur, soda api, asam nitrihidrokhlorik
pelarut logam dan air raksa (jauh sebelum Mary Mercurie), pembuat campuran
komplek untuk cat. Kontribusi terbesar Jabir adalah dalam bidang kimia.
Keahliannya ini didapatnya dengan ia berguru pada Barmaki Vizier, di masa pemerintahan
Harun Ar-Rasyid di Baghdad. Ia mengembangkan teknik eksperimentasi sistematis
di dalam penelitian kimia, sehingga setiap eksperimen dapat direproduksi
kembali. Jabir menekankan bahwa kuantitas zat berhubungan dengan reaksi kimia
yang terjadi, sehingga dapat dianggap Jabir telah merintis ditemukannya hukum
perbandingan tetap. Kontribusi lainnya antara lain dalam penyempurnaan proses
kristalisasi, distilasi, kalsinasi, sublimasi dan penguapan serta pengembangan
instrumen untuk melakukan proses-proses tersebut.
14.
Al Jahiz
(869) menulis penelitian tentang ilmu hewan
(zoology) pertama kali. Al-Jahiz lahir di Basra, Irak pada 781 M. Abu Uthman
Amr ibn Bahr al-Kinani al-Fuqaimi al-Basri, nama aslinya. Ahli zoologi
terkemuka dari Basra, Irak ini merupakan ilmuwan Muslim pertama yang
mencetuskan teori evolusi. Pengaruhnya begitu luas di kalangan ahli zoologi
Muslim dan Barat. Jhon William Draper, ahli biologi Barat yang sezaman dengan
Charles Darwin pernah berujar, ”Teori evolusi yang dikembangkan umat Islam lebih
jauh dari yang seharusnya kita lakukan. Berkat teori-teori yang begitu
cemerlang, Al-Jahiz pun dikenal sebagai ahli biologi terbesar yang pernah lahir
di dunia Islam.
15. Al Farghani
(870);
pengarang buku tentang pergerakkan benda-benda langit dan ilmu astronomi dan
dipakai oleh Dante jauh kemudian.